Pengetian Teknologi Modern.
Terlebih dahulu kita henda mencari perbedaan dan hubungan antara sains (ilmu pengetahuan) dengan teknologi. Menurut Eka Darmaputera, tujuan akhir dari sains adalah mengetahui sebanyakbanyaknya tentang dunia dan alam semesta. sedangkan tujuan akhir dari teknologi mengubah dunia dalam arti bagaimana pengetahuan dari sains tadi dapat diaplikasikan dalam peralatan untuk memecahkan masalah. Ada yang mengatakan bahwa teknologi adalah aplinasi sains untuk memecahkan masalah manusia. Dalam arti itu ada kaitan erat antara ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi. Tanpa sains, tak mungkin teknologi berkembang, sebaliknya tanpa teknologi, maka sains menjadi mandul. Teknologi, menurut Darmaputera, tak pernah cukup dijelaskan hanya dengan kategori-kategori sains saja. Teknologi mengimplikasikan pilihan, dan pilihan menuntut keputusan yang tak hanya menyangkut aspek ilmiah, namun juga keputusan yang berdimensi etis dan religius.
Singkatnya, Barbour mengutip pendapat ahli yang mengatakan bahwa teknologi dapat didefinisi‑kan sebagai: aplikasi dari pengetahuan yang terorganisir kepada tugas-tugas praktis dengan atau melalui sistem-sistem yang tertata, dan mesin-mesin. Menurut Barbour ada beberapa kekuatan dan keuntungan dari definisi luas ini. Pertama, "organized knowledge" (pengetahuan yang terorganisir) memungkinkan untuk mencakup teknologi-teknologi yang didasarkan pada pengalaman dan penemuan praktis, tetapi juga yang didasarkan pada teori-teori keilmuan (ilmiah). Kedua, istilah "practical tasks" (tugas-tugas praktis) dapat mencakup baik produksi dart barang-barang material (seperti dalam industri dan pertanian), dan penyediaan pelayanan (melalui kornputer, media komunikasi, biotennologi, dan lain-lain). Ketiga, istilah "ordered systems of people and machines" (sistem tertata dari orang-orang dan mesin-mesin) mengarahkan perhatian kita kepada institusi-institusi sosial maupun perangkat keras teknologi. Luasnya definisi itu juga mengingatkan kita akan adanya perbedaan-perbedaan yang besar di antara berbagai teknologi.
Sikap Kristen
sikap etis Kristen. Pertama, kita tak dapat terlalu optimistik dan mengagung-agungkan teknologi sebagai penyelamat, karena hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan. Preonupasi dengan teknologi dapat berkembang menjadi sinap mendewakan teknologi, suatu penyangkalan dari kedaulatan dan kekuasaan Allah, dan juga suatu ancaman terhadap eksistensi manusia yang khas. Akan tetapi kita juga jangan terlalu pesimis dengan teknologi, sebab teknologi yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sesungguhnya adalah perwujudan dan ekspresi yang sah dari kapasitas kreatif manusia dan merupakan kontribusi esensial bagi kesejahteraannya. Dalam dunia yang penuh dengan penyakit dan kelaparan, teknologi yang secara benar digunakan dapat menjadi ekspresi keprihatinan yang luar biasa kepada sesama manusia. Pemahaman Alkitabiah tentang hakikat manusia adalah realistis tentang penyalahgunaan kuasa dan pelembagaan dari kepentingan pribadi. Namun Alkitab juga sangat menekankan pentingnya keadilan sosial dalam mendistribusikan buah dari teknologi.
Apa saja kriteria yang dapat menuntun setiap pihak dalam pengembangan dan penggunaan teknologi modern? Ada yang berpendapat bahwa pengembangan dan penggunaan teknologi modern haruslah menjamin beberapa hal berikut ini.
Pertama, adanya jaminan bahwa harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi, termasuk.- pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Kedua, haruslah menjamin adanya kelestarian alam, yakni menjaga keseimbangan antara kepentingan manusia kini dan manusia masa yang akan datang.
Ketiga, adanya jaminan keadilan sosial.